Budi W - GudegNet

Saat Anda berada di seputaran Malioboro, tepatnya berada didepan Monumen Serangan Oemom 1 Maret, Anda akan melihat sebuah patung kaki raksasa berwarna merah setinggi 5 meter dengan diameter 75 cm.
Pimpinan kelompok Khatulistiwa, Herry Maizul, mengatakan bahwa patung tersebut dalam proses pengerjaannya memakan waktu 2 bulan yang bahannya terbuat dari serat kaca. Ia berujar bahwa isu Bienalle Jogja XI ini memicu mereka untuk berkarya bahwa kedepan Indonesia akan melakukan sebuah pergerakan. "Melintas equator dan siap menganyam pengetahuan-pengetahuan baru yang ada di seputar katulistiwa," jelasnya.
Beda kelompok, beda pula proses pengaktualisasian sebuah karya. Seniman mural Jurusan Geologi UPN ikut pula merespon isu ekoator ini. Mereka melakukan fieldtrip ke lokasi-lokasi peninggalan geologis masa lampau.“Struktur bebatuan di Yogyakarta sangat spesifik dan unik, dan beberapa yang tua memiliki kesamaan dengan struktur bebatuan di India,” jelas salah satu peserta kegiatan tersebut.
Mereka berkeinginan untuk memberikan pemikiran tentang keanekaragaman equator melalui kegiatan Biennale Jogja ke IX ini. Dengan demikian, bisa muncul beberapa pendekatan-pendekatan baru dalam dunia seni yang bisa menyentuh ilmu-ilmu spesifik.
Mereka berkeinginan untuk memberikan pemikiran tentang keanekaragaman equator melalui kegiatan Biennale Jogja ke IX ini. Dengan demikian, bisa muncul beberapa pendekatan-pendekatan baru dalam dunia seni yang bisa menyentuh ilmu-ilmu spesifik.